Sosial Media, Asumsi, & Spekulasi..

Hallo, ya malam ini saya mau nulis tentang sosial media, asumsi, & spekulasi.. 

Ya, intensitas penggunaan sosial media di jaman sekarang ini emang tinggi. Sehingga sosial media ini bisa di bilang sudah jadi bagian dari kehidupan masyarakat jaman sekarang.. 

Nah, kita pasti sering lihat fenomena orang ribut di sosial media atau orang ribut gara² sosial media.. 

Nah, kadang yang di ributkan ini ya jelas, tapi kebanyakan yang di ributkan ini hal² yang gak jelas. Kemudian yang meributkan ini juga dari berbagai golongan. Mulai dari orang biasa, orang penting, sampe kaum yang bisa di bilang intelek.. 

Rata² yang di ributkan ini adalah hal² yang bersifat asumsi & spekulasi. Karena misal seseorang melihat postingan di sosial media, kecenderunganya dia akan memiliki perspektif, asumsi, & spekulasi sendiri. Sehingga 1 postingan gambar bisa di tafsirkan macem²..

Misal nih misal saya posting foto sandal jepit.. 


Nah, dari foto sandal jepit itu tafsiran, asumsi, & spekulasinya bisa macem². Misal :
  1. Sandal jepitnya asli ndak tuh?
  2. Fotonya editan ndak tuh
  3. Wah, sandal siapa tuh?
  4. Cie, lagi sama siapa tuh?
  5. Pencitraan
  6. Dst
Nah, jadi kadang orang serius banget menafsirkan foto sandal jepit menggunakan tafsiran, asumsi, & spekulasi sendiri. Kemudian ada yang sampe ribut berdebat soal foto sandal jepit..

Ada juga yang menganalisa sampe serius banget menggunakan keilmuanya. Misal dia pakar analisa foto digital lah.. 

Kemudian ada juga yang gosip ke temenya, eh dia jalan sama pasanganya tuh. Pasanganya siapa ya? 

Nah, jadi 1 foto sandal jepit bisa bermacam² tafsiran, asumsi, & spekulasi yang tercipta. Padahal yang posting ini sebenernya niatnya ya gak jelas juga & iseng² pingin foto & posting sandal jepitnya di sosial media karena habis di cuci. Tapi yang ribut bisa 1 orang Indonesia..

Nah, hal² seperti itu sepertinya sering terjadi di jaman sekarang ini. Ya kalo saya lihat ya karena intensitas penggunaan sosial media masyarkat kita yang terlalu tinggi. Sehingga kita di cekoki informasi macam², tidak terbiasa untuk komunikasi, konfirmasi, & klarifikasi, budaya literasi kita rendah, kemudian terbiasa berasumsi, & spekulasi. Sehingga ya gara² foto sandal jepit orang bisa ribut semua..

Nah, kemudian yang di ributkan ini ya asumsi & spekulasi atau berdasarkan tafsiranya sendiri tanpa ada niat untuk berkomunikasi, mengkonfirmasi, & klarifikasi. Sehingga ya senengnya ribut, tapi yang di ributkan apa ya gak jelas..

Nah, sehingga kurang lebih seperti itu perilaku manusia jaman sekarang karena intensitas penggunaan sosial media yang cukup tinggi. Sehingga kita terbiasa ribut karena terlalu cepat mengambil kesimpulan berdasarkan asumsi, spekulasi, atau tafsiran kita sendiri tanpa adanya upaya untuk komunikasi, konfirmasi, & klarifikasi.. 

Nah, menurut saya hal² seperti itu buang² banyak waktu & energi sih. Sehingga bagi saya meributkan sesuatu atau ribut di sosial media ini adalah hal yang sia²..

Nah, oleh karena itu, saya ini sebernya paling males untuk berdebat di sosial media. Apalagi kalo memperdebatkan asumsi, spekulasi, & tafsiran sendiri tanpa adanya niat untuk komunikasi, konfirmasi, klarifikasi, & mencari solusi. Menurut saya itu hal² yang gak ada gunanya, buang² waktu & energi..

Nah, oleh karena itu, sekarang saya prinsipnya kalo ada yang mau di sampaikan, ya sampaikan langsung aja, kalo gak ada ya udah. Saya anggap gak ada apa². Wong emang gak ada komunikasi apa².. 

Nah, kalo mereka ngambek, karena kita gak ngerti maksud mereka, dsb gimana? Lha, ya itu udah bukan salah & urusan kita lah. Toh emang gak ada yang di sampaikan ke kita kan? Hehehe..

Hal sepele sih, tapi yang sepele² begini kadang kebanyakan orang gak menyadari & menguasai. Entah karena sekolahnya atau posisinya ketinggian, ya gak tau. Cuman hal² sepele begini kadang gak di kuasai. 

Nah, bisa juga memang karena tipikal orangnya yang emang ruwet, toxic, & suka ribut dengan asumsi & spekulasi. Tanpa ada upaya untuk komunikasi, konfirmasi, klarifikasi, & mencari solusi. Sehingga ya emang senengnya ribut dengan asumsi & spekulasi..

Ya begitulah, namanya orang kan beda². Ada yang bisa menyederhanakan hal yang rumit, & mencari solusi. Ada juga yang merumitkan hal yang sederhana & gak bisa/mampu cari solusi. Sehingga bukan menyederhanakan yang rumit, tapi merumitkan hal yang sederhana..

Nah, sehingga itu murni soal kemampuan atau kapasitas seseorang dalam hal melihat & memecahkan masalah (problem solving).. hehehe.. 

Oke deh, sekian tulisan saya tentang sosial media, asumsi, & spekulasi.. 

Salam.. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengurangi Intensitas Bermain Sosial Media.

Dream Theater

Steve Vai