Kebenaran.

 

Hallo, ya malam ini saya mau nulis tentang kebenaran..

Ya, sebelum saya memulai tulisan saya kali ini, seperti biasa, saya ajukan beberapa pertanyaan dulu. Jadi sebenernya kebenaran itu relatif atau absolut? Apakah kebenaran itu tergantung siapa yang bilang? 

Nah, misal nih, saya kasi contoh ilustrasi case demikian. Misal mas Bambang (nama tersebut hanya sebuah ilustrasi aja. Jika terdapat kesamaan nama, itu hanya sebuah kebetulan saja) ini kerja di badan antariksa A. Kemudian dia bilang bumi itu datar..

Kemudian ada lagi mas Yanto (nama tersebut hanya sebuah ilustrasi aja. Jika terdapat kesamaan nama, itu hanya sebuah kebetulan saja) bilang bumi itu bulat. Mas Yanto ini kebetulan orang biasa aja, cuman dia biasa baca tentang bumi dari referensi badan antariksa B..

Nah, kemudian bentuk bumi ini jadi perdebatan & polemik berkepanjangan. Jadi sebenernya bumi itu bulat atau datar?

Nah, misal ada contoh ilustrasi case demikian, yang jadi pertanyaan adalah :
  1. Anda lebih percaya mas Bambang atau mas Yanto? 
  2. Apakah bentuk bumi itu di tentukan dari apa kata mas Bambang atau mas Yanto?
  3. Jadi gimana untuk mencari kebenaranya?
  4. Jadi kebenaran itu relatif atau absolut?
  5. Jadi sebenernya bumi itu bulat atau datar?

Nah, gimana menurut anda misal ada contoh ilustrasi case demikian? hehehe.. 

Oke, kita fokus ke pertanyaan yang terakhir ya, karena pertanyaan terakhir ini akan menjawab pertanyaan yang lainya. Nah, jadi yang benar yang mana apakah bumi itu bulat seperti kata mas Yanto, atau datar seperti kata mas Bambang? 

Nah, misal ada case demikian, maka kita harus fokus pada metode pembuktianya. Karena kita bisa tau bumi itu bulat atau datar, kan bisa di lihat dari metode pembuktianya. Bukan dari apa kata mas Bambang & mas Yanto. Karena kalo kita hanya percaya apa kata mas Bambang & mas Yanto, masing – masing ini jelas punya argumen masing – masing. Nah, sehingga yang benar yang mana? Ya kita harus melihat metode pembuktianya..

Oke, kita bahas satu per satu ya..

Nah, mas Bambang ini bilang kalo bumi itu datar karena waktu dia ke laut, dia liat laut ini kok datar aja. Sehingga dia menyimpulkan kalo bumi ini datar aja..

Kemudian mas Yanto ini punya referensi dari hasil foto satelit badan antariksa B kalo bumi itu bulat kalo di lihat dari luar angkasa..

Nah, jadi disini yang benar siapa & bumi itu bulat atau datar?

Nah, untuk melihat bentuk bumi secara keseluruhan, bisa ndak kita melihat dari jarak yang dekat & kita liat saat di laut? Atau kita harus melihat dari jarak yang jauh agar bisa tampak bentuk bumi secara keseluruhan? Misal dari luar angkasa..

Nah, pertanyaan ini sama seperti case perdebatan tentang warna zebra. 

Jadi zebra itu warnanya hitam atau putih?

Karena ada 2 orang yang berdebat soal warna zebra ini hitam atau putih. 

Ada si A yang liat zebra dari jarak 1 cm. Kemudian yang di lihat ini kebetulan warna hitamnya. Sehingga dia menyimpulkan warna zebra itu hitam. 

Sedangkan si B liat zebra ini dari jarak 5 meter, sehingga yang dia bisa lihat warna zebra keseluruhan ini hitam & putih. Sehingga dia menyimpulkan warna zebra ini hitam & putih. 

Nah, jadi yang bener yang mana? Warna zebra secara keseluruhan ini hitam aja seperti kata si A atau hitam & putih seperti kata si B?

Ya sama, bisa ndak kita melihat warna zebra secara keseluruhan dari jarak 1 cm seperti yang di lakukan si A? 

Atau kita harus melihat dari jarak yang lebih jauh agar bisa tampak warna zebra secara keseluruhan? Misal dari jarak 5 meter dari yang dilakukan si B..

Misal ada case demikian, maka faktor jarak ini yang jadi penentu dalam metode pembuktianya. Karena kita gak bisa melihat bentuk bumi & warna zebra keseluruhan dari jarak dekat. Artinya, kalo mau tau bentuk bumi & warna zebra secara keseluruhan, ya lihat dari jarak yang jauh. 

Kalo mau lihat warna zebra secara keseluruhan, ya lihat dari jarak 5 meter seperti yang di lakukan si B. 

Kemudian kalo mau lihat bentuk bumi secara keseluruhan, maka lihat dari luar angkasa seperti yang di lakukan badan antariksa B yang di jadikan referensi mas Yanto..

Nah, oleh karena itu kebenaran itu tidak bergantung dari siapa yang bilang. Karena dia sifatnya independen atau berdiri sendiri.

Bentuk bumi itu ya bulat, bukan datar. Kemudian warna zebra itu hitam & putih, bukan hitam aja. Itu kebenaranya..

Nah, jika terdapat perbedaan pendapat, ya fokus pada uji metode pembuktianya. Karena pasti ada salah satu yang benar & ada yang salah.

Nah, yang bahaya adalah ketika kita menentukan kebenaran berdasarkan persepsi atau apa kata orang. 

Nah, misal seperti contoh ilustrasi bentuk bumi di atas. Kita asal percaya aja sama mas Bambang kalo bumi itu datar karena dia kerja di badan antariksa, sehingga kesanya dia terpercaya..

Nah, yang jadi masalah adalah, gimana kalo ternyata mas Bambang bohong atau salah dalam metode pembuktianya? Karena itu bisa aja terjadi lho karena ada faktor subyektifitas dari mas Bambang..

Nah, oleh karena itu, untuk membuktikan sesuatu itu benar atau salah, maka fokus pada uji metode pembuktianya. Jangan berdasarkan kepada apa kata orang. Karena yang namanya orang ini pasti ada faktor atau sisi subyektifnya & ada kemungkinan salah dalam metode pembuktianya. Sehingga posisikan tersebut pada posisi yang setara & fokus untuk menguji metode pembuktianya..

Nah, oke jadi seperti itu kurang lebih tentang kebenaran & mencari kebenaran. Sehingga kesimpulanya kebenaran itu sifatnya independen & tidak bergantung dari persepsi atau apa kata orang. Jika terdapat perbedaan biasanya perbedaan itu tidak terlalu ekstrim atau ada kemungkinan salah satu yang benar & salah dalam metode pembuktian.. hehehe..

Oke deh, saya kira kurang lebih demikian tentang kebenaran. Udah dulu ya..

Salam..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengurangi Intensitas Bermain Sosial Media.

Dream Theater

Steve Vai