Miskonsepsi Menjaga Marwah & Kehormatan
Hallo, ya malam ini saya mau nulis tentang miskonsepsi menjaga marwah & kehormatan..
Ya, mungkin topik saya kali ini topik yang sederhana aja. Karena hal - hal yang sederhana seperti ini kadang juga masih belum di kuasai dengan benar. Sehingga ya kita bahas topik yang sederhana - sederhana aja.. hehehe..
Nah, sebelum saya melanjutkan tulisan saya kali ini, ada baiknya saya ajukan beberapa pertanyaan dulu..
- Contoh perbuatan/perilaku yang terhormat & tidak terhormat itu gimana sih?
- Bagaimana cara untuk menjaga marwah & kehormatan?
- Bagaimana jika ada orang yang melakukan tindakan atau perilaku yang tidak terhormat & kebetulan orang tersebut mungkin berada dalam institusi yang perlu di jaga marwah & kehormatanya?
Nah, gampang banget kan pertanyaanya? Itu pertanyaan sekelas anak kelas 4 - 5 SD lah, tapi belum tentu juga lho yang udah senior, sekolahnya tinggi - tinggi, atau mungkin posisinya tinggi, bisa menjawab & mengaplikasikan pertanyaan tersebut dengan benar. Nah, oleh karena itu, kita bahas topik yang sederhana - sederhana aja karena belum tentu juga yang sederhana seperti ini di kuasai & aplikasikan dengan baik & benar.. hehehe..
Nah, oke mari kita jawab pertanyaan tersebut satu per satu ya. Yang pertama tentang contoh perbuatan/perilaku yang terhormat, antara lain :
- Tidak korupsi
- Tidak mencuri
- Tidak ghibah
- Tidak sebar hoax
- Tidak memfitnah
- dst
Nah, kemudian contoh perbuatan/perilaku yang tidak terhormat misal :
- Korupsi
- Mencuri
- Ghibah
- Sebar Hoax
- Memfitnah
- dst.
Nah, sampe disini anda setuju ya contoh - contoh perilaku/perbuatan yang terhormat & tidak terhormat? Gampang kan? hehehe..
Nah, kemudian pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara menjaga marwah & kehormatan? Ya gampang aja, jangan melakukan tindakan yang tidak terhormat seperti korupsi, mencuri, ghibah, sebar hoax, memfitnah, dsb. Sehingga ya untuk menjaga marwah & kehormatan sebenernya gampang aja dengan tidak melakukan tindakan yang tidak terhormat. Kan begitu, betul?
Oke, lanjut ke pertanyaan berikutnya, bagaimana jika ada orang yang melakukan tindakan atau perilaku yang tidak terhormat seperti korupsi, mencuri, sebar hoax, ghibah, fitnah, dsb, kemudian kebetulan orang tersebut mungkin berada dalam institusi yang perlu di jaga marwah & kehormatanya?
Ya gampang aja, artinya orang tersebut tidak bisa/mampu menjaga marwah & kehormatan institusinya. Sehingga untuk menjaga marwah & institusi, maka orang tersebut ya harus di berikan konsekuensinya. Entah itu di hukum, di berhentikan, di mutasi, dsb. Bukan malah di benarkan karena dia mungkin berada pada suatu institusi yang mungkin harus di jaga marwah & kehormatanya..
Nah, jika hal tersebut di lakukan, maka ya sama aja dengan institusi tersebut menjatuhkan marwah & kehormatanya sendiri karena membenarkan hal atau perilaku dari oknumnya yang tidak bisa menjaga kehormatanya. Karena ya masa institusi yang seharusnya di jaga marwah & kehormatanya justru membenarkan perilaku oknumnya yang melakukan tindakan tidak terhormat seperti korupsi, mencuri, & cabul? Kan gak masuk akal?
Nah, oleh karena itu, jika ada oknum yang kebetulan berada pada sebuah institusi yang harus di jaga marwah & kehormatanya, ya oknum tersebut seharusnya bisa menjaga marwah & kehormatan institusi tersebut dengan tidak melakukan tindakan yang tidak terhormat seperti korupsi, mencuri, & cabul.
Nah, kemudian jika oknum tersebut melakukan tindakan yang tidak terhormat seperti korupsi, mencuri, & cabul, maka untuk menjaga marwah & kehormatan institusi, seharusnya yang di bereskan atau di bersihkan ya oknum yang melakukan tindakan yang tidak terhormat tersebut, bukan malah di benarkan dengan alasan untuk menjaga marwah & kehormatan..
Karena yang namanya oknum, yang baik banyak, yang mbalelo juga ada. Sehingga ya semua perlu melihat dari case atau konteks dari masing² individu si oknumnya. Tidak bisa asal di benarkan & generalisasikan..
Nah, oleh karena itu, jika ada institusi yang membenarkan perilaku oknumnya yang melakukan tindakan yang tidak terhormat seperti korupsi, mencuri, & cabul, ya perlu di pertanyakan marwah & kehormatan institusi tersebut bagaimana? Karena oknum yang melakukan tindakan tidak terhormat seperti korupsi, mencuri, & cabul lha kok malah di benarkan? Kan ndak bener & gak masuk akal? hehehe..
Nah, oleh karena itu, topik yang saya bahas kali ini sebenernya sederhana banget. Pertanyaan se level anak kelas 4-5 SD lah. Cuman seperti yang saya sampaikan di awal, pertanyaan sederhana seperti ini kan belum tentu di kuasai dengan baik & benar oleh orang yang mungkin sekolah & posisinya udah ketinggian? Betul?
Nah, oleh karena itu, saya bahas topik yang sederhana - sederhana aja karena yang sederhana seperti ini juga belum tentu di kuasai. Ya ndak? hehehe..
Oke deh, saya kira cukup sekian dulu tulisan saya kali ini tentang miskonsepsi menjaga marwah & kehormatan. Semoga mencerahkan & ndak terbalik lagi logika atau jalan berpikirnya. Karena kalo terbalik ya artinya ya level anda ndak lebih baik dari anak kelas 4 - 5 SD. Kan begitu, ya ndak? hehehe..
Nanti korupsi, mencuri, cabul, sebar hoax, & ghibah di bilang perbuatan yang terhormat. Kemudian oknum yang melakukan tindakan demikian malah di benarkan dengan dalih/alasan untuk menjaga kehormatan. Ya jalan berpikirnya udah kebolak - kebalik & logikanya udah sesat.. hehehe..
Nah, sehingga ya perlu di buka & pelajari kembali pelajaran moral waktu jaman SD nya dulu. Karena ya wong materi segampang itu aja belum di kuasai. Ya ndak? hehehe..
Nah, kalo ada yang ngeklaim, jangan merasa benar sendiri dong?
Ya, yang saya sampaikan ini bener & masuk akal ndak? Atau anda mungkin golongan atau tipikal orang yang menganggap bahwa korupsi, mencuri, & cabul itu perbuatan yang terhormat?
Kalo anda menganggap seperti itu, ya dulu anda waktu SD pelajaran moralnya gimana? Hehehe..
Nah, sehingga silahkan di buka kembali materi pelajaran moral waktu SD dulu gimana..
Karena kalo saya yang menyampaikan nanti merasa di kira saya menggurui, di anggap sombong, dsb. Kemudian nanti saya di salahkan lagi. Kan ndak beres & repot?
Nah, oleh karena itu, silahkan di buka kembali & pelajari sendiri aja materi atau pelajaran moral waktu SD dulu gimana.. hehehe..
Oke, saya kira cukup sekian dulu ya, gak perlu baper. Kan saya gak nyebut merek? 🙃
Nah, sehingga gak perlu baper karena saya gak nyebut merek. Kemudian tulisan saya kali ini mungkin sifatnya lebih normatif & general aja. Jika terdapat kesamaan, mungkin itu hanyalah sebuah kebetulan saja.. hehehe..
Oke deh, semoga tulisan saya kali ini bisa sedikit mencerahkan & bisa di jadikan bahan inspirasi, evaluasi & refleksi agar jalan berpikirnya tidak kebolak - kebalik & logikanya sesat. Karena kalo jalan berpikirnya kebolak - kebalik, ya sesat & rusak semua nanti, yang benar jadi salah & yang salah jadi benar. Atau yang benar di salahkan & yang salah di benarkan. Yang korupsi, mencuri, & cabul malah jadi benar, kemudian yang tidak korupsi, tidak mencuri, & tidak cabul malah jadi salah. Sesat & rusak nanti kalo jalan berpkir seperti itu di benarkan & pertahankan.
Nah, jadi jalan yang benar & lurus² aja ya. Pahami, porsi & konteksnya dengan baik.. hehehe..
Oke deh, sekian dulu ya..
Salam..
Komentar
Posting Komentar