Berpolitik Praktis
Hallo.. ya, sore ini saya mau nulis tentang berpolitik praktis..
Nah, barangkali aja ada yang kepo dengan pandangan saya mengenai politik praktis, ya udah saya nulis aja. Biar kekepoannya terjawab. Sehigga kalo udah terjawab ya udah.. hehehe..
Nah, oke sebelum saya menulis lebih lanjut, saya tegaskan disini kalo saya tidak ada ketertarikan di dunia politik praktis, bukan kader, bukan simpatisan, & tidak terafiliasi dengan partai politik manapun. Sehingga disini posisi saya sebagai masyarakat netral pada umumnya yang tidak terlibat dengan politik praktis..
Nah, apakah saya akan berpolitik praktis? Ya karena udah saya bahas saya ndak ada ketertarikan kayaknya ndak lah. Karena ya gimana wong ndak tertarik? Nah, kalo misal ada yang mau kader gimana? Misal. Ya, kembali lagi, saya ndak ada ketertarikan di bidang ini, sehingga ya saya kira ndak bisa juga. Karena ya gimana wong ujung²nya yang njalani juga saya, kalo misal ada orang mau ngader kalo saya gak mau njalani ya gak bisa juga. Sehingga disini ya ujung²nya tetap di kembalikan lagi ke yang njalani. Nah, sehingga disini emang saya ndak ada keinginan & ketertarikan untuk telibat dengan dunia politik praktis.. hehehe..
Nah, apa boleh tidak terlibat dengan politik praktis? Ya, pertanyaan ini di kembalikan lagi, apa ada aturan yang mewajibkan untuk berpolitik praktis? Kan ya gak ada juga. Sehingga mau terlibat politik praktis atau tidak, itu sifatnya opsi/pilihan. Bukan kewajiban. Sehingga kalo emang tertarik dengan politik praktis ya silahkan gabung, kalo ndak tertarik ya silahkan. Karena emang sifatnya opsi/pilihan, bukan kewajiban. Nah, kalo di paksa gimana? Ya kembali lagi, ujung²nya yang njalani siapa? Kalo ndak mau njalani kan ya gak bisa juga. Sehingga ya itu tadi, anda tertarik ya silahkan, ndak tertarik ya silahkan. Begitu simpelnya saudara².. hehehe..
Nah, kita kembalikan lagi ke ensensinya. Orang mau terlibat politik praktis ini kan intinya mau "berbuat" sesuatu ke orang banyak. Intinya kan itu. Nah, mengenai prakteknya gimana, ya itu macem². Ada yang mungkin kepingin ngejar jabatan, ada yang mungkin ingin cari kekayaan, ada yang mungkin ingin cari kekuasaan, ya itu macem² lah. Caranya pun juga macem², ada yang pake cara sewajarnya, ada yang menjunjung tinggi moral & etika, ada juga yang menghalalkan segala cara. Cuman esensi dasar yang saya pahami seperti itu. Kalo mau berpolitik, niatkan ingin "berbuat" untuk orang lain..
Nah, apakah bisa cari duit lewat dunia politik praktis? Saya kurang tau pastinya, cuman sepertinya bisa. Tapi kalo motivasi awalnya sudah begitu, ya saya kira nanti ada potensi bermasalah juga kedepanya. Karena dari motivasinya sudah cari duit, bukan "berbuat" untuk orang lain. Jadi kalo mau terlibat dengan politik praktis, harus sudah ada duit. Karena orang mau berpolitik praktis ini bukan untuk cari duit, tapi "berbuat" untuk orang lain. Sehingga ya kalo anda mau terlibat dengan politik praktis, minimal sudah punya banyak duit, & siap keluar duit "berbuat" untuk orang lain. Karena berdasarkan beberapa referensi & pengakuan dari mereka yang udah terjun di politik praktis, ongkos politik di Indonesia ini mahal sehingga kalo emang ndak ada duit, mending cari duit dulu biar bisa "berbuat" untuk orang lain lewat jalur politik praktis. Jadi kalo mau berpolitik praktis, saran saya hidup anda sudah beres & siap "berbuat" untuk orang lain. Ya kalo menggunakan pendekatan konsep piramida kebutuhan Abraham Maslow, ya orang² yang mau berpolitik praktis ini ada di puncak tertinggi konsep piramida kebutuhan Abraham Maslow. Ya untuk aktualisasi diri ketika hidupnya sendiri sudah beres. Karena ya mau ngapain lagi ketika hidupnya udah beres kalo bukan "berbuat" untuk orang lain?
Nah, kongkritnya gimana? Kalo saya setiap orang punya standart masing². Kalo saya di katakan sudah selesai dengan hidup saya sendiri & siap "berbuat" untuk orang lain kalo kebutuhan hidup, & gaya hidup sudah di penuhi dari pasive income. Ya kalo di bahasakan udah nyampe di level "pengangguran di bayar". Artinya ndak kerja & tidur pun udah dapat duit. Nah, saat itulah waktunya "berbuat" untuk orang lain. Tapi misal ndak mau "berbuat" untuk orang lain misal pelihara kelinci, kura², sama ayam ya bisa juga sih. Terserah orangnya juga lah sebenernya. Cuman idealnya begitu untuk standart hidup yang udah beres. Sudah nyampe di level "pengangguran di bayar"..
Nah, apakah kalo hidupnya udah beres & mau "berbuat" untuk orang lain hanya bisa lewat jalur politik praktis? Ndak juga sebenernya. Karena banyak bidang lainnya misal bidang keagamaan bikin pondok pesantren, tpq, atau apalah. Bidang pendidikan bikin sekolah gratis, kasi beasiswa, atau apalah. Sehingga kalo mau "berbuat" untuk orang lain ini tidak harus terlibat dengan politik praktis. Intinya banyak jalan lah & ndak harus terlibat dengan politik praktis..
Nah, sehingga kurang lebih begitu. Anda mau terlibat politik praktis atau tidak, sifatnya opsi/pilihan, bukan kewajiban. Anda tertarik silahkan gabung, ndak tertarik ya ndak usah gabung. Kemudian kalo mau berpolitik praktis niatkan "berbuat" untuk orang lain, bukan untuk cari duit. Karena potensi bermasalahnya lebih besar kalo anda mau cari duit lewat politik praktis. Kemudian kalo mau "berbuat" untuk orang lain, usahakan anda sudah beres dengan level anda sendiri, ya minimal sudah nyampe di level "pengangguran di bayar lah". Sehingga enak misal mau "berbuat" untuk orang lain ini enteng. Kalo belum nyampe di level itu, bisa sih bisa, tapi nanti kualahan & bakal keteteran. Sehingga kalo belum nyampe di level itu, kalo saya mending ndak lah, daripada kualahan..
Nah, kemudian misal mau "berbuat" untuk orang lain, banyak caranya ndak harus terlibat di dunia politik praktis. Ada banyak sektor atau bidangnya. Terserah anda tertarik di bidang apa ya udah disana aja. Gitu aja sih kalo saya..
Nah oke, sudah clear ya? Nah, sehingga kurang lebih pandangan saya seperti itu tentang dunia politik praktis. Sehingga barangkali aja masih ada yang kepo² mengenai pandangan saya, semoga tulisan saya kali ini sudah menjawab. Sehingga udah terjawab & ndak perlu kepo² lagi. Hehehe..
Saya kira sudah jelas, sehingga cukup sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf sebesar²nya apabila ada yang kurang berkenan, terima kasih sudah membaca blog saya, akhir kata selamat melanjutkan aktivitasnya & sampai jumpa di topik² selanjutnya..
Salam..
Komentar
Posting Komentar